Ayub, Sang Nabi yang Diuji dengan Penyakit

Semua Penyakit Adalah Ujian dari Allah

Semua Penyakit Adalah Ujian dari Allah

Dalam hidup, tidak ada seorang pun yang luput dari ujian. Salah satu bentuk ujian yang paling terasa adalah ketika kita atau orang terdekat diuji dengan penyakit. Sebagai seorang Muslim, kita meyakini bahwa segala sesuatu yang menimpa kita datang dari Allah — termasuk penyakit, kelemahan, bahkan rasa sakit yang kecil sekalipun.

Penyakit Adalah Takdir dan Ujian

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya."
(QS. At-Taghabun: 11)

Ayat ini menegaskan bahwa penyakit bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Ia adalah bagian dari takdir yang ditentukan Allah. Melalui penyakit, Allah menguji kesabaran, keikhlasan, dan keimanan hamba-Nya.

Penyakit Menghapus Dosa

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu penyakit atau sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Maka, saat seseorang sakit, janganlah langsung berburuk sangka. Bisa jadi itu adalah cara Allah menyucikan dirinya dari dosa, menaikkan derajatnya, dan menyelamatkannya dari azab yang lebih besar di akhirat.

Bukan Tanda Allah Benci

Banyak orang mengira bahwa sakit adalah hukuman. Padahal, tidak selalu demikian. Bahkan para nabi dan orang-orang saleh pun diuji dengan penyakit. Nabi Ayyub ‘alaihissalam adalah contoh terbaik. Ia menderita sakit berat bertahun-tahun, namun tetap bersabar dan tidak pernah berburuk sangka kepada Allah.

"Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia berdoa kepada Tuhannya, 'Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.'"
(QS. Al-Anbiya: 83)

Sikap yang Benar Saat Sakit

  • Sabar: Bersabar dan tidak mengeluh berlebihan kepada manusia
  • Tawakal: Berserah diri kepada Allah atas hasil pengobatan
  • Berikhtiar: Berobat dengan cara yang halal dan tidak melanggar syariat
  • Berdoa: Meminta kesembuhan kepada Allah dengan yakin dan khusyuk
  • Husnudzon: Berbaik sangka bahwa ini adalah bentuk kasih sayang-Nya

Penutup: Penyakit Bukan Akhir, Tapi Jalan Menuju Allah

Jangan takut jika diuji dengan sakit. Justru saat sakit, kita lebih dekat dengan Allah. Banyak orang yang kembali mengingat-Nya, memperbaiki shalatnya, memperbanyak istighfar, dan berserah diri hanya saat diuji dengan kelemahan tubuh. Itu adalah rahmat yang tersembunyi.

Ingatlah: Allah tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya. Setiap penyakit ada waktunya. Jika tidak menyembuhkan tubuh, ia akan menyembuhkan hati.

Semoga Allah menyembuhkan semua yang sedang sakit, mengganti kesedihan dengan pahala, dan meneguhkan hati kita dalam keimanan.

Ditulis oleh: Tim Inspirasi Islam j-i.my.id

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama