Sejarah Panel Surya: Dari Penemuan ke Penggunaan di Indonesia
Penemuan Panel Surya di Dunia
Panel surya dikembangkan melalui serangkaian penemuan ilmiah oleh berbagai tokoh penting:
| Tahun | Tokoh | Penemuan |
|---|---|---|
| 1839 | Alexandre Edmond Becquerel | Menemukan efek fotovoltaik |
| 1905 | Albert Einstein | Menjelaskan efek fotolistrik secara teoritis |
| 1954 | Tim Bell Labs (Chapin, Fuller, Pearson) | Menciptakan sel surya silikon pertama yang efisien secara komersial |
Sejarah Penggunaan Panel Surya di Indonesia
1970-an: Uji Coba Awal
Penggunaan tenaga surya diuji coba untuk alat komunikasi dan penerangan di daerah terpencil, seiring krisis energi global.
1980–1990-an: Bantuan Internasional dan Proyek Percontohan
Pemerintah bekerja sama dengan lembaga seperti UNDP, GTZ, dan USAID untuk membangun proyek PLTS skala kecil di wilayah tanpa akses listrik.
2000-an: Komersialisasi dan PLTS Komunal
Pemerintah memperluas penggunaan PLTS untuk rumah tangga dan desa melalui program listrik pedesaan. Tantangan mencakup pemeliharaan dan edukasi.
2010–Sekarang: Percepatan & PLTS Atap
Panel surya makin terjangkau dan efisien. Sistem net metering diperkenalkan, memungkinkan pengguna menjual listrik ke PLN. Banyak gedung dan rumah mulai memasang PLTS atap.
Contoh Proyek PLTS Besar di Indonesia
| Lokasi | Kapasitas | Keterangan |
|---|---|---|
| Kupang, NTT | 5 MW | PLTS terbesar di Indonesia Timur |
| Cirata, Jawa Barat | 145 MWp | PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara |
| Sumba, NTT | — | Program Pulau Ikonik Energi Terbarukan |

Posting Komentar